ACTION PLAN BILA MENJADI KEPALA SEKOLAH
A. PENDAHULUAN
Suatu
kegiatan baik formal maupun informal sangat penting untuk dibuat programnya
terlebih dahulu. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal yang melaksanakan
kegiatan formal dan diatur oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan
Nasional. Dengan program yang terarah maka semua kegiatan-kegiatan akan terarah
pula pada akhirnya pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari prinsip-prinsip
manajemen. Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai
sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak
terkecuali dalam dunia pendidikan, dimana menyusun perencanaan sebagai langkah
awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Setiap sekolah perlu memiliki program tahunan yang logis
dan proporsional, artinya program yang dapat dicapai minimal pada satu tahun.
Dengan adanya program, maka kegiatan-kegiatan akan terarah sesuai dengan
prinsip-prinsip manajemen. Program kegiatan sekolah mengacu pada kurikulum
KTSP, disamping juga Surat-Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan. Dengan
demikian program tahunan ini disusun dengan menggunakan acuan-acuan dasar
hokum.
SWOT adalah singkatan dari Strengths
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah
alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang
mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah
sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu
hal yang harus diingat oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah-masalah yang
dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
2.
W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3.
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4.
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa
depan.
Analisa
SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Dalam dunia
pendidikan, setelah fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan
evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar,
fungsi pelayanan kesiswaan,fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat, dan sebagainya dilibatkan, maka untuk mencapai
tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis
SWOT.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenal tingkat
kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan
fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing
faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal.
Action plan yang disusun juga mengikuti ketentuan SMART
sebagai berikut :
1.
Specific artinya pokok masalah yang dijadikan program dalam penyusunan action plan bersifat spesifik, jelas dan
terfokus pada pencapaian tujuan.
2.
Measureable artinya program yang dipilih dapat diukur pencapaiannya
3.
Achieveable artinya program selain dapat diukur juga harus dapat dicapai disesuaikan dengan berbagai
kondisi di Madrasah.
4.
Realistics artinya program yang dipilih realitas tidak mengada-ada, sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan Madrasah dalam pencapaian hasilnya.
5.
Time Bound artinya jelas target waktu pencapaian dalam setiap step dan
kegiatan.
B.
TUJUAN PEMBUATAN ACTION PLAN
a. Mengetahui semua potensi sekolah yang ada
dan bagaimana potensi sekolah yang ada itu diolah dan dikembangkan.
b. Memiliki Pedoman Operasional dalam
mengelola sekolah selama satu tahun pelajaran dan tahun-tahun berikutnya.
c. Memiliki tolok ukur
kerberhasilan/ketidakberhasilan dalam mengelola sekolah selama satu tahun
pelajaran.
d. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang
timbul/sering timbul di sekolah yang menjadi hambatan, tantangan, ancaman dan
gangguan pengembangan sekolah serta alternatif-alternatif pemecahan masalah
yang timbul.
e. Mengetahui berbagai sumber daya dan sumber
belajar yang bisa dimanfaatkan untuk memperlancar pengelolaan dan meningkatkan
pengembangan sekolah.
C. RENCANA KEGIATAN /
ACTION PLAN.
a.
Bidang Kurikulum:
-
Melengkapi sarana untuk praktek
mata pelajaran.
-
Menambah buku-buku perpustakaan
dan pegangan guru mata pelajaran
-
Mengintensifkan program
ekstrakurikuler dan pengembangan diri, sehingga kualitas out put/siswa akan
meningkat
b.
Bidang Kesiswaan :
Mengintensifkan kegiatan kesiswaan sehingga bermanfaat
bagi kelanjutan hidup setelah lulus dari sekolah ini, seperti :
a.
Melaksanakan Upacara dengan
penuh disiplin dan tanggung jawab.
b.
Melaksanakan Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS) dengan sungguh-sungguh.
c.
Memperingati hari-hari besar
Nasional dengan penuh pemahaman akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
b.
Bidang Sarana Prasarana :
a.
Membuat proposal tentang
kekurangan raung kelas belajar dan kekurangan sarana-sarana yang lain.
b.
Bekerja sama dengan orang tua
siswa pengadaan sarana yang bisa dipikul bersama, misalnya penyekatan ruang
kecil untuk mushola.
c.
Memenuhi kekurangan mebeulair
di kantor guru secara bertahap.
d.
Melengkapi sarana pembelajaran
TIK berupa kompuer.
e.
Melengkapi buku-buku pegangan
guru dan buku-buku perpustakaan.
c.
Keuangan :
a.
Membuat program kegiatan
sekolah yang biayanya terjangkauoleh keuangan sekolah.
b.
Memanfaatkan keuangan secara
efisien, sesuai dengan peruntukan kegiatan.
c.
Mengadministrasikan pemasukan
dan pengeluaran keuangan.
d.
Mengajak kepada semua warga
sekolah untuk memahami keadaan keuangan sekolah,
sehingga tidak terlalu bersifat boros
terhadap kegiatan yang membutuhkan biaya.
Secara nyata, kegiatan yang dilaksanakan bidang keuangan
antara lain :
-
Bendahara gaji dan BOSDA :
a.
Mencairkan uang gaji dan bosda
dari pemerintah.
b.
Membukukan penerimaan uang gaji
dan bosda.
c.
Mencatat dan membukukan
pengeluaran uang gaji dan bosda
d.
Membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran uang gaji dan bosda
e.
Membuat arsip tentang dokumen
laporan uang gaji dan bosda
-
Bendahara Komite (PUMC)
a.
Menerima keuangan dari orang
tua siswa/masyarakat yang terdiri dari SPP, DSP dan Dana Awal Tahun, dana untuk
pengembangan diri dan kesiswaan.
b.
Membukukan peneriaman uang SPP,
DSP, DAT.
c.
Mencatat dan membukukan
pengeluaran.
d.
Membuat laporan pemasukan
dan pengeluaran
e.
Membuat arsip tentang dokumen
laporan keuangan.
-
Bendahara Kesiswaan
a.
Menerima uang dari orang
tua/masyarakat yang terdiri dari uang pengembangan diri dan kesiswaan.
b.
Membukukan penerimaan uang pengembangan diri
dan kesiswaan.
c.
Mencatat dan membukukan
pengeluaran uang pengembangan diri dan kesiswaan.
d.
Membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran uang pengembangan diri dan kesiswaan.
Membuat arsip tentang dokumen laporan uang pengembangan
diri dan kesiswaan.
d.
Kepegawaian
Untuk tenaga pendidik :
a.
Memotivasi dan memanfaatkan
energi dengan semaksimal mungkin sehingga kualitas proses pembelajaran semakin
meningkat ; misalnya :
1. Mengajar tepat waktu.
1.
Mengajar dengan metode yang
bervariasi.
2.
Memberikan evaluasi sesuai
dengan materi dan metode belajar.
3.
Mengadakan remedial.
4.
Mengadakan pengayaan.
5.
Menganalisis soal-soal
ulangan/ujian.
6.
Membuat bank soal.
b.
Mengadakan pelatihan dan
workshop KTSP baik di tingkat sekolah maupun tingkat kabupaten.
c.
Mengikutsertakan pelatihan
guru-guru mata pelajaran ke tingkat kabupaten dan propinsi.
d.
Mengikutsertakan guru-guru mata
pelajaran untuk kegiatan MGMP tingkat kabupaten.
e.
Tenaga Kependidikan (Tata Usaha).
Karena tenaga kependidikan yang masih terbatas, maka
masih ada tata usaha yang merangkap pekerjaan. Missalnya bagian siswa, bagian
sarana, bagian keuangan masih dirangkap oleh satu orang.
Rencana Kegiatan untuk TU:
a.
Mengoptimalkan pekerjaan
personil Tata Usaha yang ada sambil mengadakan pembimbingan.
b.
Melatih mereka menjadi tenaga
kependidikan yang mampu mengerjakan tugas-tugas ke tata usahaan.
c.
Membagi-bagi tugas ke tata
usahaan kepada personil tenaga kependidikan yang ada.
d.
Mengikutsertakan tenaga
kependidikan pada pelatihan ketata usahaan di tingkat kabupaten atau bahkan
propinsi.
f.
Hubungan Masyarakat
Meningkatkan terus komunikasi yang positif dengan
instansi-instansi yang terkait, orang tua/masyarakat/tokoh masyarakat. Kegiatan
Nyata tersebut, antara lain :
a.
Menyampaikan data keadaan
sekolah yang meliputi gedung, siswa, guru, karyawan/TU kepada instansi-instansi
terkait..
b.
Menginformasikan
prestasi-prestasi akademik dan non akademik kepada orang tua dan masyarakat..
c.
Meminta dukungan kepada orang
tua/masyarakat, tokoh masyarakat tentang program-program sekolah
D. SASARAN, KRITERIA DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
Lingkungan intern dan keadaan sekolah
dapat digambarkan melalui identifikasi Fungsi-fungsi sasaran. Secara garis
besar lingkungan intern bias dikondisikan sesuai keadaan yang diinginkan,
tetapi karena keterbatasan kondisi sekolah, maka keadaan yang ideal masih jauh
dari kenyataan. Sementara lingkungan ekstern, dapat mendukung eksistensi sekolah,
tetapi masih dalam keterbatasan yang minim.
Berikut
gambaran tentang keadaan lingkungan situasional intern dan ekstern sekolah :
a. Sasaran/Tujuan Situasional
1. Sekolah memiliki perangkat pembelajaran yang baik
terdiri dari program tahunan, program semester dan rencana pelaksanaan
pembelajaran
2. Sekolah melaksanakan MGMP untuk mengembangkan
strategi pembelajaran seluruh mata pelajaran
3. Sekolah mengadakan bahan dan sumber pembelajaran
untuk semua mata pelajaran pada seluruh tingkat kelas
4. Sekolah melaksanakan
bimbingan belajar diluar jam wajib, untuk mencapai prosentase kelulusan sebesar
100% pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi,
Kimia, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.
5. Sekolah memiliki alat laboratorium yang memadai
pada mata pelajaran IPA
6. Sekolah memiliki lingkungan yang kondusif dan
nyaman
7. Sekolah dapat melaksanakan pembinaan ke agamaan
8. Sekolah melaksanakan ulangan harian pada semua
mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
9. Sekolah melaksanakan ulangan tengah semester pada
semua mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
10. Sekolah melaksanakan ulangan akhir semester pada
semua mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
11. Sekolah melaksanakan Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku
12. Sekolah memiliki sarana/prasarana fisik yang
sesuai dengan rombongan belajar
Gambaran tentang indikator
keberhasilan dan permasalahan sekolah (keadaan nyata) diuraikan melalui
analisis SWOT. Dengan analisis SWOT tersebut diharapkan diketahui
kelemahan-kelemahan yng dihadapi sekolah sekaligus prediksi pemecahannya.
b. Analisis
SWOT
Sasaran 1 :
Sekolah harus memiliki perangkat pembelajaran yang baik terdiri dari program
tahunan, program
semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Proses Belajar Mengajar
1. Faktor Internal
a. Dukumen kurikulum
b. Pedoman pengembangan
2. Faktor eksternal
a. Media pengembangan
b. Pemahaman kurikulum
|
Lengkap
Lengkap
Ada
Baik
|
Belum lengkap
Belum lengkap
Tidak ada
Kurang
|
√
√
|
√
√
|
2
|
Fungsi Ketenagakerjaan
1. Faktor Internal
a. Pengalaman mengajar
b. Kualifikasi guru
c. Kesesuaian ijazah
2. Faktor eksternal
a. Rasio guru siswa
b. Bebeban mengajar
c. Motivasi kerja
|
˃ 5 tahun
100 % S1
100% sesuai
1 : 20
Rata-rata 24 jam
Tinggi
|
Rata-rata 5 thn
75% S1
60% sesuai
1 : 12
24 jam
Kurang
|
√
√
√
|
√
√
√
|
3.
|
Fungsi Sarana/Praasarana
1. Faktor Internal
a. Buku penunjang
b. ATK
2. Faktor Eksternal
a. Komputer
b. Ketersediaan dana
|
Lengkap
Tersedia
4 Unit
Cukup
|
Kurang
Tersedia
1 Unit
Kurang
|
√
|
√
√
√
|
Sasaran 2 :
Sekolah akan melaksanakan MGMP untuk mengembangkan strategi
pembelajaran seluruh
mata pelajaran
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Nara sumber
b. Kualifikasi guru
2. Faktor eksternal
a. Pengalaman mengajar
b. Kinerja guru
|
Ada, Kompeten
Kompeten
˃ 5 tahun
Baik
|
Ada, Kompeten
Ada, Kompeten
Rata-rata <5 thn
Kurang
|
√
√
√
√
|
|
2
|
Fungsi Sarana Prasarana
1. Faktor Internal
a. Tempat kegiatan
b. Dukungan sekolah
|
Tersedia
Tinggi
|
Belun tersedia
Kurang
|
√
√
|
Sasaran 3 :
Sekolah akan mengadakan bahan dan sumber pembelajaran untuk semua mata
pelajaran pada
seluruh tingkat kelas
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Proses Belajar Mengajar
1. Faktor Internal
a. Buku pegangan siswa
b. Referensi guru
2. Faktor Eksternal
a. Minat baca siswa
b. Semangat belajar
|
Ada
Ada, Lengkap
Tinggi
Tinggi
|
Kurang lengkap
Ada, lengkap
Rendah
Sedang
|
√
√
√
√
|
|
2
|
Fungsi Multimedia
1. Faktor Internal
a. Media elektronik
b. Media cetak
2. Faktor
Eksternal
a. Jumlah multimedia
b. Jenis multimedia
|
Lengkap
Lengkap
Memadai
Memadai
|
Ada, blm
lngkp
Sedikit
Tidak memadai
Tidak memadai
|
√
√
√
√
|
Sasaran 4 :
Sekolah akan melaksanakan bimbingan belajar diluar jam wajib, untuk mencapai prosentase
kelulusan sebesar 100% pada mata pelajaran yang di-UN-kan
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Proses Belajar Mengajar
1. Faktor Internal
a. Program bimbel
b. Materi bimbel
2. Faktor Eksternal
a. Minat baca siswa
b. Semangat belajar
|
Lengkap
Tersedia
Ada
Ada
|
Lengkap
Tersedia
Ada
Sedang
|
√
√
√
√
|
|
2
|
Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Tenaga pembimbing
b. Kemampuan guru
2. Faktor
Eksternal
a. Waktu
b. Dana
|
Tersedia
Memadai
Tersedia
Tersedia
|
Tesedia Memadai
Tersedia
Kurang
|
√
√
√
|
√
|
Sasaran 5 :
Sekolah harus memiliki alat laboratorium yang memadai pada mata pelajaran
IPA
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Proses Belajar Mengajar
1. Faktor Internal
a. Jadwal praktikum
b. Tata tertib
2. Faktor Eksternal
a. LKS
b. Kesesuaian alat
|
Lengkap
Tersedia
Bervariasi
Baik
|
Tidak ada
Tidak ada
Belum bervariasi
Kurang
|
√
√
√
√
|
|
2
|
Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Ruang laboratorium
b. Meubelair
2. Faktor
Eksternal
a. Tenaga Pengelola
b. Dana
|
Ada
Ada
Ada terlatih
Cukup memadai
|
Tidak ada
Tidak ada
Belum ada
Belum memadai
|
√
√
√
√
|
Sasaran 6 :
Sekolah memiliki lingkungan yang kondusif dan nyaman
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Interenal
a. Kepala Sekolah
b. Tenaga perawat
2. Faktor Eksternal
a. Komite sekolah
b. Pihak lain
|
Tinggi
Ada
Mendukung
Mendukung
|
Tinggi
Tidak ada
Mendukung
Mendukung
|
√
√
√
|
√
|
2
|
Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Lahan perawatan
b. Alat perawatan
2. Faktor
Eksternal
a. Dana komite
b. Dana
|
Luas
Tersedia
Tersedia
Tersedia
|
Luas
Belum
Kurang
Kurang
|
√
|
√
√
√
|
Sasaran 7 :
Sekolah akan
melaskanakan pembinaan keagamaan
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi PBM
1. Faktor Interenal
a. Program pembinaan
b. Kemampuan pembina
2. Faktor Eksternal
a. Metoda pembinaan
b. Motivasi siswa
|
Ada lengkap
Kompeten
Bervariasi
Tinggi
|
Kurang lengkap
Kompeten
Bervariasi
Kurang
|
√
√
√
√
|
|
2
|
Fungsi Sarana/Prasarana
1. Faktor Internal
a. Ruang pertemuan
b. Sarana ibadah
2. Faktor
Eksternal
a. Dukungan pemerintah
b. Dukungan komite
|
Tersedia
Ada
Ada
Ada
|
Belum
Belum
Ada
Ada
|
√
√
√
√
|
Sasaran 8 :
Sekolah akan melaksankan ulangan harian pada semua mata pelajaran yang
sesuai dengan
tuntutan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran 9 :
Sekolah akan melaskanakan ulangan tengah semester pada semua mata
pelajaran yang sesuai
dengan tuntutan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran 10 :
Sekolah akan melaskanakan ulangan akhir semester pada semua mata
pelajaran yang sesuai
dengan tuntutan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran 11 :
Sekolah akan melaskanakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah sesuai dengan
tuntutan kurikulum
yang berlaku
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Proses Belajar Mengajar
1. Faktor Interenal
a. Kurikulum
b. Program kerja
2. Faktor Eksternal
a. Instrumen evaluasi
b. Kesiapan siswa
|
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada
Sangat siap
|
Ada lengkap
Ada,lengkap
Ada
Siap
|
√
√
√
√
|
|
2
|
Fungsi Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Kualifikasi guru
b. Pengalaman mengajar
2. Faktor
Eksternal
a. Pemahaman kurikulum
b. Kinerja guru
|
S1 / A. IV
> 5 tahun
Baik
Amat baik
|
S1 / A. IV
< 5 tahun
Kurang
Kurang baik
|
√
√
√
√
|
Sasaran 12: Sekolah harus memiliki sarana/prasarana fisik yang sesuai dengan
rombongan belajar
No
|
Fungsi Sasaran
|
Kriteria Kesiapan
|
Kondisi Nyata
|
Tingkat Kesiapan
|
|
Siap
|
Tidak
|
||||
1
|
Fungsi Lahan
1. Faktor Interenal
a. Luas lahan
b. Kondisi lahan
2. Faktor Eksternal
a. Struktur tanah
b. Status kepemilikan
|
Cukup memadai
Baik
Baik
Milik sendiri
|
Sangat memadai
Baik
Baik
Milik sendiri
|
√
√
√
√
|
E. ARAHAN UNTUK
MENJALANKAN PROGRAM KERJA
Program tahunan ini mencakup semua bidang kegiatan yang ada di
sekolah, antara lain bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, keuangan,
kepegawaian dan hubungan masyarakat. Dengan berbagai keterbatasannya, sekolah
berupaya memenuhi kebutuhan mendasar dan pokok dengan bekerja sama dengan orang
tua/masyarakat dan penyedia kebutuhan tersebut, misalnya pengadaan komputer.
Dengan selesainya program tahunan ini tentu akan
melibatkan semua personil yang ada di Sekolah, baik langsung maupun tidak
langsung, bahkan juga melibatkan orang tua/masyarakat dan Instansi-instansi
terkait. Oleh karena itu dengan adanya program tahunan ini diharapkan kepada
semua pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung senantiasa
berpartisipasi aktif baik moril maupun materil sehingga tercipta suasana proses
pendidikan yang kondusif, berkualitas dan berkompetisi.
Disamping
itu juga diharapkan personil-personil yang diberi tugas tertentu di lembaga ini
dapat mengerjakan dengan professional,
proporsional dan penuh rasa tanggung jawab baik moril maupun materiil, sehingga dari satu kesatuan menjadi
kelompok atau tim yang professional, proporsional dan bertanggung jawab pula.
Terima kasih, tulisan ini menjadi pedoman bagi kami membuat action plan selanjutnya.
BalasHapusterimakasih informasinya.....sangat berguna
BalasHapus